Sabtu, 01 Mei 2010

SEJARAH WAHABISME & KERAJAAN ARAB SAUDI

PENDAHULUAN

Dalam beberapa tahun saja yaitu dalam rintisan berdirinya kerajaan Wahhabi Saudi Arabia III –Mamlakah al Arabiyyah al Saudiyyah (The Kingdom of Saudi Arabia, yaitu kerajaan Saudi Arabia sekarang). Sekte ini telah lebih dari membunuh 400.000 nyawa kaum muslimin dan membuat cacat permanen lebih dari 350.000 orang lainya dalam Ambisi mendirikan Kerajaan Saudi Arabia.

Penulisan ini bukan didasari kepada kebencian terhadap Sekte Wahhabi dan kerajaan Saudi Arabia yang telah sukses memecah belah bangsa Arab menjadi berkeping-keping hingga sekarang. Serta keberhasilanya mempermalukan dunia Islam sejak berdirinya hingga hari ini. Namun lebih didasari pada semangat kebebasan berfikir yang sangat ditentang keras oleh ajaran Wahhabi dan pengagum ajaran ini.

Wahhabi bukan saja menjadi musuh Islam, namun karena semangat INTOLERAN-nya yang begitu meresahkan menjadikan sekte ini menjadi musuh kemanusian keseluruhan yang menjunjung tinggi semangat kebebasan berfikir dan berpendapat, beragama dan berkepercayaan(sekte/mazhab).

Menurut tokoh Wahhabi DR Said Hawwa dalam bukunya “al-Islam pada bab Maa yub thilu as Shahadatain (bab pertama) terbitan Darul Ifta’ Riyadh Saudi Arabia mengatakan “Demokrasi” adalah salah satu bentuk Shirk yang membatalkan Shahadatain seseorang, dalam kitab tsb dijelaskan 21 perkara yang membatalkan Shahadat. Tanpa pernah menjelaskan bagaimana hukumnya mendirikan Kerajaan..?? Dua buku Said Hawwa yang kontroversial “al-Islam dan Jundullah (Laskar Tuhan) saya dengar sudah diterbitkan dalam terjemahan bahasa Indonesia, yang menjadi kitab marja’ kaum Wahhabi Indonesia.

Dengan mengetahui sejarah dan latar belakang berdirinya Wahhabism kita akan bisa menarik benang merah antara “TERORISM dan WAHHABISM”. Dan suatu kenyataan pula bahwa semua terrorist Islam adalah Wahhabi.

Banyaknya gerakan dan organisasi di Indonesia yang mengusung Ideologi ini sebagai faham dan modelnya sebenarnya, amat sangat membahayakan sendi-sendi persatuan bangsa serta keamanan nasional, meskipun hampir semuanya tidak pernah mau mengatakan bahwa mereka Wahhabi. Laskar Jihad Ahlusunnah wal Jama’ah yang merupakan sempalan Thaliban pun juga tidak mau dikatakan Wahhabi.

Bulan May 2006 Washington post berdasarkan laporan dari penelitian Freedom House foundation melaporkan tentang perubahan kurikulum materi pelajaran disekolah-sekolah Saudi Arabia yang mengajarkan tentang ajaran INTOLERAN Wahhabi, katanya telah direvisi pemerintah Kerajaan Saudi Arabia. Namun setelah diteliti ternyata hanya sedikit sekali perubahanya. Sembilan poin yang kontroversial ternyata masih ada, antara lain kepada anak didik diajarkan untuk tidak berkawan dengan non muslim, menyebutkan golongan Shufi dan shi’ah sebagai polytheism(ahl shirk) dll. (www.freedomhouse.org) bagian Center for religious Freedom). Suatu pendidikan kebencian yang tidak mungkin hilang hanya dalam satu generasi.

Dalam tulisan ini saya tidak membahas masalah materi ajaran Wahhabiyyah, namun lebih dititik beratkan pada “sejarah kelam dan brutal” sekte ini dalam ambisinya mendirikan sebuah Negara Absulut Monarchy sekterian “The Kingdom of Saudi Arabia” Mamlakah al Arabiyyah al Saudiyyah. Pem-fokusan pada pembentukan kerajaan Saudi Arabia karena disamping memang Negara ini adalah “anak haram hasil perselingkuhan antara agamawan dan politikus” yang memang menarik untuk dikaji, juga karena didalam Saudi Arabia ada Negara Hijaz ( Mekka dan Medina) yang masih dijajah Saudi sejak 1924. Disamping bukan bidang saya menulis ttg materi sebuah ajaran dan jurisprodensi agama.

Sejarah PEDANG, DARAH, NYAWA dan HARTA ternyata tidak membuat pemerintah kerajaan Saudi malu dengan sejarah masa lalunya, namun dengan bangganya mereka abadikan dalam lambang resmi Negara.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar