Senin, 02 November 2009

Imam Al-Mahdi

Mahdi artinya penunjuk jalan atau pemimpin. Imam Mahdi adalah pemimpin (yang dianggap suci) yang akan datang ke dunia apabila hari liamat hampir tiba. (Kamus Besar Bahasa Indonesia 1990 hal. 543).
Al-Mahdi dari bahasa Arab ( المَهْدِيٌّ ) yang berarti orang yang ditunjuki. Mengapa dia dijuluki demikian? Imam Ja'far Al-Shâdiq ditanya orang, "Mengapakah dia dijuluki Al-Mahdi (orang yang ditunjuki)?" Beliau menjawab, "Sebab dia itu ditunjuki Allah kepada rahasia-Nya." Dan Al-Mahdi itu adalah julukan bagi khalîfah Nabi saw yang kedua belas.

Imam Al-Mahdi dilahirkan pada bulan Sya‘ban, tepatnya pada malam nishfu Sya‘ban (malam ke-15) tahun 255 H. Beliau masih hidup sampai saat ini dalam kegaiban. Kita mesti beriman kepada kekuasaan Allah. Dan sesungguhnya Allah berkuasa atas segala sesuatu.

Imam Mahdi dalam Al-Quran
Di dalam Al-Quran ada beberapa ayat yang berkenaan dengan Imam Al-Mahdi yang ditunggu-tunggu.
Allah ‘azza wa jalla berfirman (yang artinya), Mereka hendak memadamkan cahaya Allah dengan mulut-mulut mereka sedangkan Allah tidak menghendakinya selain menyempurnakan cahaya-Nya walaupun orang-orang yang ingkar tidak suka. (Sûrah Al-Taubah 9/32)
Firman-Nya yang maha tinggi, Dialah yang telah mengutus Rasul-Nya dengan membawa petunjuk dan ajaran yang benar untuk dimenangkan-Nya atas seluruh ajaran sekalipun orang-orang yang musyrik membencinya. (Sûrah Al-Taubah 9/33)
Firman-Nya yang maha tinggi, Dialah yang telah mengutus Rasul-Nya dengan membawa petunjuk dan ajaran yang benar untuk dimenangkan-Nya atas seluruh ajaran sekalipun orang-orang yang musyrik membencinya. (Sûrah Al-Shaff 60/9)
Firman-Nya yang maha tinggi, Dialah yang telah mengutus Rasul-Nya dengan membawa petunjuk dan ajaran yang benar untuk dimenangkan-Nya atas ajaran seluruhnya dan cukuplah Allah sebagai saksi. (Sûrah Al-Fat-h 48/28)
Imam Ja‘far Al-Shâdiq as mengatakan bahwa kemenangan Islam hingga menguasai dunia sebagaimana yang disebutkan pada beberapa ayat di atas adalah pada zaman Imam Al-Mahdi. (Al-Mîzân fî Tafsîr Al-Qurân 9/225).
Menurut Al-Sûdi (seorang ulama dari kalangan umum) bahwa kemenangan Islam atas ajaran seluruhnya itu ialah pada masa Al-Mahdi. (Tafsîr Al-Fakhr Al-Râzi 16/42)

Imam Mahdi dalam Al-Sunnah
Cukup banyak sunnah-sunnah Rasululah saw tentang Imam Al-Mahdi as yang antara lain tentang namanya dan nama kunyah-nya, tentang julukan dan gelarannya, tentang sifat-sifatnya, tentang khilâfah dan imamah-nya, dan tentang ghaibah dan zhuhur-nya.
Dan sabahat-sahabat Nabi saw yang meriwayatkan hadîts-hadîts yang berkenaan dengan Al-Mahdi antara lain Imam ‘Ali, Ibnu ‘Abbâs, Ibnu Mas‘ûd, Ibnu ‘Umar, Abû Hurairah, Thalhah, Abû Sa‘id Al-Khudri dan Ummu Salamah.

Nama dan Nasabnya
Telah diriwayatkan yang jalan ceritanya dari ‘Âshim bin Bahdalah, dari Zirrin dari ‘Abdullâh dia berkata: Rasulullah saw berkata, "Dunia ini tidak akan lenyap sehingga seorang lelaki dari Ahlulbaitku yang namanya sama denganku menguasai bangsa Arab." (Sunan Al-Turmudzi 2/36 cet. Bûlâq)
Dunia sangat tergantung dengan kawasan Arab, maka jika Arab kacau dunia akan kacau, dan jika Arab aman, maka dunia akan aman. Oleh karena itu pada hadîts di atas menguasai dunia culup diungkapkan dengan menguasai Arab.
Rasulullah saw berkata, "Tidak akan terjadi saat (kiamat) hingga berkuasa seorang lelaki dari Ahlulbaitku yang namanya sama dengan namaku." (Musnad Al-Imâm Ahmad bin Hanbal 1/376)
Rasulullah saw berkata, "Akan tampil seorang lelaki dari Ahlulbaitku yang namanya sama dengan namaku dan perawakannya menyerupai perawakanku (atau akhlaknya seperti akhlakku) lalu dia akan memenuhi bumi ini dengan keadilan dan kebenaran sebagaimana sebelumnya bumi ini telah diliputi oleh kezaliman dan kesesatan." (Hadîts ini dikeluarkan oleh Al-Thabrâni dari Ibnu Mas‘ûd, Kanzul ‘Ummâl 7/188)
Dari Abû Hurairah: Sesungguhnya Nabi saw berkata, "Seandainya usia dunia ini tinggal sehari lagi, niscaya Allah akan memperpanjang hari itu sampai Dia membangkitkan seorang lelaki dari keturunanku yang namanya seperti namaku." Salman bertanya, "Dari keturunan putramu yang manakah wahai Rasûlullah?" Beliau menjawab. "Dari keturunan anakku ini." Sambil beliau menepukkan tangannya kepada Al-Husain as. (Dakhâir Al-‘Uqbâ)

Abu Zahra @Ama, 2008

Tidak ada komentar:

Posting Komentar