Selasa, 26 Oktober 2010

PIDATO SAYYIDAH FATIMAH AS. DI MASJID NABAWI DI HADAPAN KHALIFAH TERPILIH

Wahai kaum Muslimin! Akankah warisanku dirampas! Wahai putra Abu Quhafah! Sebutkan alasan di dalam al-Quran bahwa engkau berhak mewarisi dari ayahku, sedangkan aku tidak berhak mewarisinya! Sungguh, engkau berkeputusan tanpa dasar! Apakah engkau sengaja meninggalkan Kitabullah dan melemparkannya ke balik punggungmu? Tidakkah engkau membaca al-Quran yang memaktubkan firman-Nya: Sulaiman telah mewarisi Daud (Qs. an-Naml : 16). Juga telah dikabarkan di dalam al-Quran tentang doa Nabi Yahya putra Zakaria: ...Ya Allah, karuniakanlah aku dari sisi-Mu seorang putra yang akan mewarisiku dan mewarisi keluarga Ya’kub (Qs. Maryam: 5-6). Allah menegaskan: Orang-orang itu mempunyai hubungan kerabat sebagiannya lebih berhak terhadap sesamanya (Qs. al-Anfal : 7). [1]

Allah juga berfirman: Allah telah mensyariatkan bagimu tentang (pembagian pusaka untuk) anak-anakmu, (yaitu) bagian seorang anak laki-laki sama dengan dua anak perempuan (Qs. An-Nisa : 4 [eh2] ). Allah juga berfirman: jika dia meninggalkan harta yang banyak berwasiatlah untuk ibu bapak dan karib kerabatnya secara baik-baik (ini adalah) kewajiban atas orang-orang yang bertaqwa (Qs. Al-Baqarah : 180).


Kalian nyatakan bahwa aku tak berhak, bahwa aku tidak mewarisi ayahku! Wahai, apakah Allah menurunkan sepenggal ayat al-Quran kepada kalian untuk menafikan ayahku! Apakah kalian berdalih bahwa kami (Fathimah dan ayahnya) adalah orang-orang yang berbeda agama, karenanya kami tidak saling mewarisi! Bukankah aku dan ayahku mentaati satu agama! Apakah kalian merasa mempunyai keutamaan dan pengetahuan tentang al-Quran melebihi ayah dan sepupuku (Ali)! Kalian telah menunjukkan siapa diri kalian! Ambillah, kemudian congoklah hidung dengan tali kekang, bukankah kelak kalian harus menghadapi kami di padang Mahsyar! Saksikanlah, di sana Allah sebagai Hakim Yang Tegas, Muhammad sebagai penuntut dan hari itu adalah hari kebangkitan. Ketika itulah orang-orang zalim akan kalah dan menyesali perbuatannya. Perbuatan kalian tidak akan mendatangkan manfaat! Setiap wahyu mengabarkan adanya hari akhir dan kalian segera tahu siapa yang dibalas dengan azab yang meng¬hinakannya dan siapa yang dihadapkan dengan hukuman yang abadi.

Wahai kalian yang mengaku memiliki ilmu, pembela umat dan yang memeluk Islam! Kalian ciptakan rintangan untuk membela hak-hakku! Apakah kalian menutup mata setelah ketidakadilan (ditimpakan atasku)? Wahai, alangkah cepat kalian mengecewakannya (Rasulullah)! Dengan cepat kalian bersekongkol melawan kami! Padahal kalian berkemampuan membantu kami untuk berjuang? Seolah kalian telah berkata, “Muhammad telah sirna?”

Inilah bencana besar yang luas dampaknya, meninggalkan cidera parah hingga luka-luka tak tertawarkan. Bumi menjadi gelap karena kepergiannya, bintang-¬bintang padam menyaksikan petaka ini! Harapan-harapan terputus. Gunung-gunung bergetar. Kesucian telah dinodai! Kemulia¬an telah dilanggar sepeninggalnya! Demi Allah inilah musibah besar dan mala petaka maha dahsyat, tiada musibah yang serupa dengan musibah ini. Ketahuilah, tiada bencana yang datang dengan tiba-tiba!

[1] Abu Muhammad Ardani, halaman 250.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar