Al ‘Uqaili berkata, “Muhammad ibn Ismail menyampaikan hadis kepada kami, ia berkata, Hasan ibn Ali al Hulwâni Ismail menyampaikan hadis kepada kami, ia berkata, Muhammad ibn Daud al Haddâni Ismail menyampaikan hadis kepada kami, ia berkata, Aku mendengar Isa ibn Yunus berkata, ‘Aku tidak pernah menyaksikan al A’masy tunduk kecuali sekali, yaitu ketika ia menyampaikan hadis ini, Ali berkata, “Aku adalah pembagi api neraka.”
Sampailah berita itu kepada (tokoh-tokoh) Ahlusunnah, maka mereka mendatanginya dan berkata, ‘Mengapakah engkau menyaimpaikan hadis-hadis yang menguatkan orang-orang Rafidhah, orang-orang Zaidiyah dan orang-orang Syi’ah?! Maka ia berkata, ‘Aku mendengarnya lalu aku sampaikan.’ Mereka berkata, ‘Apakah semua yang engkau dengar, harus engkau sampaikan?!!
Ia (Isa ibn Yunus) berkata, “Maka aku menyaksikannya tunduk pada hari itu.” (Dhu’afâ’:4/46)
Dari kutipan data di atas dapat disimpulkan dua hal:
Pertama, Bahwa Syi’ah bukan Rafidhah, dengan demikian kebiasaan kaum Neo Nawashib/Salafy/Wahhabi yang menyebut-nyebut Syi’ah dengan embel-embel Rafidhah adalah menyahali ulama Ahlusunnah wal Jama’ah.
Kedua, Sikap keberatan yang sangat dalam menyampaikan hadis-hadis sahih tentang keutamaan Imam Ali as. sebab khawatir dijadikan senjata orang-orang diluar Ahlusunnah.
Dan dengan sikap arogansi kemazhaban ini mereka berharap hadis-hadis keutamaan Imam Ali as. tidak akan tersebar dan diketahui umat Islam agar mereka dapat dengan mudah dibodohi …. dan tentunya ini sangat membahagiakan musuh-musuh Ahlulbait as. dan mendinginkan hati Mu’awiyah dan antek-anteknya yang selalu ada di setiap zaman.
Ibnu Jakfari
Tidak ada komentar:
Posting Komentar