Selasa, 13 Juli 2010

AKHLAK PECINTA AHLUL BAYT NABI

Dari Ayahandaku, semoga Allah swt memberi rahmat kepadanya, ia mengatakan telah meriwayatkan kepadaku Ali Bin Husain Asyad Abadi dari Jabir bin Ju’fi, ia mengatakan telah berkata Abu Ja’far,: “Apakah cukup yang menjadi syiah dengan hanya mengatakan cinta kepada Ahlulbait?

Imam menjawab, “ Demi Allah , tiada lain Syiah kami adalah mereka yang bertakwa kepada Allah dan mentaati-Nya, Mereka hanya dikenal dengan ketawadhuan, kekhusyu’an, menunaikan amanat, dan banyak berdzikir kepada Allah, shaum, shalat, berbuat baik kepada orang tua, baik kepada tetangga yang miskin, yang fakir, yang punya hutang, anak-anak yatim, jujur, membaca Quran, menjaga lisan kecuali dengan perkataan yang baik, Orang-orang syiah adalah amanah bagi para keluarga mereka.


Jabir kemudian mengatakan,:“ Wahai putra Rasulullah saw, kami mengenal mereka tetapi tidak memiliki sifat-sifat seperti ini”.
Beliau mengatakan, " Wahai Jabir janganlah engkau bermazhab kepada orang-orang yang hanya mengatakan aku cinta Ali a.s dan berwali kepadanya, dan jika ada yang mengatakan aku cinta kepada rasulullah dan Ali tapi kemudian tidak mengikuti jalannya tidak mengamalkan sunnahnya maka kecintaannya itu tidak bermanfaat sedikitpun. Maka bertakwalah kepada Allah dan beramalah karena Allah, karena tidak ada kekerabatan antara Allah dan siapapun. Hamba yang paling dicintai dan dihormati di sisi Allah adalah yang paling bertakwa dan yang paling mentaati-NYA. Wahai Jabir seseorang hamba tidak bisa mendekati Tuhannya kecuali dengan mentaati-NYA. Arti dibebaskan dari Neraka tidak ada artinya dan tidak ada satupun diantara kalian yang menjadi hujjah bagi Allah. Siapa yang ta’at itulah bagian dari kami dan barangsiapa yang bermaksiat kepada Allah maka itu musuh kami, wilayah (kesetian) kepada kami tidak bisa dicapai kecuali dengan ketakwaan dan kewara’an. "

Imam Shadiq as mengatakan,: “Syiah kami adalah ahli wara’, ahli ijtihad, penunai janji, amanah, ahli zuhud, ahli ibadah, suka sholat 51 raka’at sehari semalam, tahajud di malam hari, shaum di siang hari, membersihkan harta-harta mereka dan haji ke tanah suci."

Dari Muhammad bin Musa Al-Mutawakil dari Ahmad bin Abdullah dari Abi Abdillah ia mengatakan,: “Tiada lain syiah Ali kecuali yang bersih perut dan kemaluannya, beramal untuk tuhannya, mengharapkan pahala dan takut kepada siksa-NYA.”

Muhammad bin Azlan mengatakan aku bersama Aba Abdillah, kemudian seseorang masuk dan mengucapkan salam. Ia ditanya bagaimana orang-orang yang engkau tinggalkan. Si lelaki yang datang tadi memuji-mujinya. Kemudian Aba Abdillah bertanya seberapa sering orang-orang kaya mereka mendatangi orang-orang miskin. Lelaki tadi menjawab sangat jarang. Kemudian ia ditanya lagi sejauh mana orang-orang kayanya menjenguk orang-orang miskin? . Lelaki tadi menjawab, : “ Tuan menyebutkan sifat-sifat yang tidak dimiliki mereka. Abu Abdillah kemudian balik mengatakan, " Kenapa pula engkau menyebut mereka sebagai syiah? ” Semoga Allah swt memberi rahmat kepadanya, Seorang rawi mengatakan telah meriwayatkan kepadaku Ali Bin Husain Asyad Aabadi dari Jabir bin Ju’fi, ia mengatakan telah berkata Abu Ja’far,: “ Apakah cukup yang menjadi syiah dengan hanya mengatakan cinta kepada Ahlulbait, demi Allah , tiada lain Syiah kami adalah mereka yang bertakwa kepada Allah dan mentaati-NYA, Mereka hanya dikenal dengan ketawadhuan, kekhusyu’an, menunaikan amanat, dan banyak berdzikir kepada Allah, shaum, shalat, berbuat baik kepada orang tua, baik kepada tetangga yang miskin, yang fakir, yang punya hutang, anak-anak yatim, jujur, membaca Quran, menjaga lisan kecuali dengan perkataan yang baik, Orang-orang syiah adalah amanah bagi para keluarga mereka”.

Jabir kemudian mengatakan, “Wahai putra Rasulullah saw, kami mengenal mereka tetapi tidak memiliki sifat-sifat seperti ini”. Lalu aku bertanya,”Dimana bisa kutemukan orang-orang seperti itu?” Imam menjawab, “Mereka ada di pinggiran diantara pasar-pasar Itulah mereka yang dimaksud dengan firman Allah “merendahkan hati terhadap orang-orang mukmin dan berwibawa di depan orang-orang kafir.”


Oleh: Syaikh Shaduq

2 komentar:

  1. Perkataan Ulama tentang Syi’ah Rafidhah
    Asy-Syaikh Dr. Ibrahim Ar-Ruhaili di dlm kitab Al-Intishar Lish Shahbi Wal Aal menukilkan sekian banyak perkataan para ulama tentang mereka. Namun dikarenakan sangat sempit ruang rubrik ini mk hanya bisa ternukil sebagian saja.
    1. Al-Imam ‘Amir Asy-Sya’bi berkata: “Aku tdk pernah melihat kaum yg lbh dungu dari Syi’ah.”
    2. Al-Imam Sufyan Ats-Tsauri ketika dita tentang seorang yg mencela Abu Bakr dan ‘Umar beliau berkata: “Ia telah kafir kepada Allah.” Kemudian ditanya: “Apakah kita menshalati ?” Beliau berkata: “Tidak tiada kehormatan .”
    3. Al-Imam Malik dan Al-Imam Asy-Syafi’i telah disebut di atas.
    4. Al-Imam Ahmad bin Hanbal berkata: “Aku tdk melihat dia itu orang Islam.”
    5. Al-Imam Al-Bukhari berkata: “Bagiku sama saja apakah aku shalat di belakang Jahmi dan Rafidhi atau di belakang Yahudi dan Nashara . Mereka tdk boleh diberi salam tdk dikunjungi ketika sakit tdk dinikahkan tdk dijadikan saksi dan tdk dimakan sembelihan mereka.”
    6. Al-Imam Abu Zur’ah Ar-Razi berkata: “Jika engkau melihat orang yg mencela salah satu dari shahabat Rasulullah  mk ketahuilah bahwa ia seorang zindiq. Yang demikian itu krn Rasul bagi kita haq dan Al Qur’an haq dan sesungguh yg menyampaikan Al Qur’an dan As Sunnah adl para shahabat Rasulullah . Sungguh mereka mencela para saksi kita dgn tujuan utk meniadakan Al Qur’an dan As Sunnah. Mereka lbh pantas utk dicela dan mereka adl zanadiqah.”
    Demikianlah selayang pandang tentang Syi’ah Rafidhah mudah-mudahan bisa menjadi pelita dlm kegelapan dan embun penyejuk bagi pencari kebenaranAmin.

    Sumber: www.asysyariah.com

    BalasHapus